PADANG, CAKRAWALASUMBAR.COM, -Reses Massa Sidang kedua Tahun 2022/2023 Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dari Dapil 1 Kota Padang H. Maigus Nasir, S.Pd. di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Nanggalo Kota Padang Sumatera Barat Kamis, (2/3/2023). Reses tersebut dihadiri sekitar Seratusan warga dari berbagai kelompok Tani.
Dalam Reses tersebut hadir Ketua dan Wakil Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Kota Padang, berserta jajarannya, Ketua Organisasi Mengenai Limbah, Persatuan Petani Pemakai Air (P3A).
Dalam Sambutanya Buya Maigus Nasir menyebutkan bahwa Kota padang merupakan daerah pertanian, rata-rata warga kota padang berprofesi Patani. Namun masih banyak kendala yang dihadapi petani seperti biaya yang dikeluarkan tidak sesuai dengan hasil yang di capai serta sarana dan prasarana yang kurang menunjang seperti pupuk.
Anggota DPRD menerima masukan dari warga melalui Reses dan menitipkan dana melalui Pokok-pokok pikiran (Pokir).
"Saya hanya meletakan uang melalui pokir untuk bimtek , pertanian, mesjid dan lainnya, namun tidak mengurus hal-hal tersebut sampai ke warga tapi hanya menitipkan dananya untuk semuanya melalui pokir", ungkap Maigus Nasir.
Maigus memimpikan Petani Sumbar khususnya Kota Padang ini maju menghasilkan hasil lebih sehingga dapat sejahtera. Anggota DPRD selalu menyalurkan pokir untuk petani agar petani bisa lebih sejahtera. Pokir tersebut disiapkan setiap anggota Dewan hingga 80 Milyar dan disalurkan ke berbagai kelompok usaha.
"Anggota Dewan bersama pemerintah mengatur pokok-pokok pikiran (pokir), setiap tahunnya kita selalu memantau seluruh biaya yang dibutuhkan setiap kegiatan. Setiap anggota dewan mendapatkan anggaran 80 Milyar untuk dibagi berbagai pokir. Setiap kegiatan yang sudah masuk akan dilaksanakan dan tidak bisa lagi masuk di tengah jalan", Lanjut Maigus.
"Kita selalu meminta pada reses apa yang dibutuhkan warga dan disampaikan langsung dan jika belum tersampaikan agar dicatat dan disampaikan pada tim," lanjut Maigus.
Maigus menyampaikan ada 3 hal yang perlu perlu dirobah Petani katena pengaruh zaman dsn waktu seperti Sumber Daya Manusia (SDM), ditemukannya lahan batas sungai, petani tidak hanya terancam hama tapi juga terancam limbah, banyak irigasi yang sudah tidak layak.
"Kita melihat saat ini banyak petani turunan sehingga terjadi motto membenarkan yang biasa, kita harus lakukan bimtek untuk petani agar petani cerdas dan bisa merubah membiasakan yang benar" ungkap Maigus.
Semua catatan yang ditemukan saat Reses ini akan dibahas pada pembahasan APBD 2024 dan perubahan anggaran pada 2023 dan temua tersebut akan di ssmpaikan ke komisi dan Dinas terkait.
Imr***
0 Comments